K.H.. Zainuddin M.Z. |
Dai Sejuta Ummat
K.H.. Zainuddin M.Z. adalah dai kondang yang ceramah nya selalu dinanti nantikan umat nya. Dimanapun dia ceramah selalu dihadiri oleh puluhan ribu jamaah. Dalam berdakwah Ia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, lebih banyak menggunakan pendekatan humanistis (kemanusiaan) artinya
dalam berdakwah ia lebih banyak menyentuh, bukan menyinggung, mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ibarat mencubit tetapi tidak
terasa sakit. Motode dakwah seperti ini mencontoh metode dakwah yang diterapkan oleh Rasulullah SAW. Tujuannya dalam berdakwah adalah pesan dakwah harus mengena, sampai pada sasaran. Hal ini dibuktikan dengan hausnya umat atas siraman rohani Dai Sejuta Ummat tersebut.
Dalam berdakwah Zainuddin tidak pandang bulu dakwahnya menyentuh semua kalangan. Zainuddin telah melahirkan Taubat Abad 20, yaitu suatu kesadaran massal para Bromocorah (orang-orang
yang bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan) dari rakyat baisa hingga kalangan menengah keatas, diantaranya para PSK,
pemabuk, pencuri, bahkan banyak ilmuwan, tehnokrat, budayawan, seniman yang tidak peduli terhadap islam, menjadi cinta dan masuk islam karena terbius oleh kelihaian kata-kata Zainuddin MZ. Bahkan mereka menjadi barisan kuat dibelakang Zainuddin MZ dalam mengembangkan islam di Indonesia
Selain penceramah Zainuddin juga seorang Politikus Ia bergabung dalam Partai Politik sejak tahun 1977-1982, bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 20 Januari
2002, Zainuddin bersama rekan politiknya mendeklarasikan PPP Reformasi yang kemudian berubah menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar
Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Zainuddin juga secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh partai ini. Ia lantas menjabat
sebagai Ketua umum PBR sampai tahun 2006.
Riwayat K.H. Zainuddin MZ
Zainuddin MZ lahir pada tanggal 2 Maret 1951 di Jakarta. Ayahnya bernama Turmudzi dan ibunya bernama Zainabun. Zainuddin MZ merupakan anak tunggal dari keluarga Betawi
asli. Sejak kecil Udin nama
panggilan keluarganya sudah mahir berpidato. Dia suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan
tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya. Bakat berpidatonya itu tersalurkan ketika mulai masuk Madrasah Tsanawiyah hingga tamat Madrasah Aliyah
di Darul Ma’arif, Jakarta. Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum Ta’limul Muhadharah (belajar berpidato) Kebiasaanya berceritera dan berpidato kian berkembang, setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Kemampuannya itu terus terasah, berbarengan permintaan ceramah yang terus mengalir.
Perkembangan karir Zainuddin mulai dikenal luas sejak ceramah-ceramahnya
mulai masuk dunia rekaman. Kasetnya beredar tidak hanya di Indonesia tetapi ke beberapa negara di Asia. Sejak itu, dai penggemar
Dangdut yang juga sahabat Rhoma Irama itu mulai dilirik untuk tampil di layar kaca, bahkan dikontrak sebuah biro perjalanan haji untuk bersafari
bersama beberapa artis ke berbagai daerah lewat program Nada dan Dakwah. Karena popularitasnya Zainuddin MZ dijuluki 'Dai Sejuta Umat.
Zainuddin MZ menikah dengan Hj. Kholilah, dari
pernikahannya dengan Hj Kholilah, Zainuddin dikaruniai empat orang anak yakni Fikri Haikal MZ, Lutfi MZ, Kiki MZ, dan Zaki MZ. Keluarga ini juga dikenal sangat mengusung adat Betawi asli.
Zainuddin MZ kemudian terjun ke dunia politik. Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan partai PPP. Jabatannya pun bertambah, selain da’i juga sebagai politikus. Keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru
ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum
PB NU itu salah seorang deklarator PPP, Zainuddin pun aktif menjadi pengurus
PPP sebagai dewan penasehat DPW DKI Jakarta, sebelum akhirnya terlibat
ke DPP. Partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari sejak Pemilu 1977 sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter. Bersama
Raja Dangdut H Rhoma Irama, K.H. Zainudiin M.Z. berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah, sebelum
berganti gambar bintang.
Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan mempengaruhi dominasi Golkar. kondisi itu membuat penguasa Orde Baru waswas dan membuatnya tak lepas dari ancaman teror. Totalitas K.H. Zainuddin M.Z. untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga nahdliyin, atau menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.
Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan mempengaruhi dominasi Golkar. kondisi itu membuat penguasa Orde Baru waswas dan membuatnya tak lepas dari ancaman teror. Totalitas K.H. Zainuddin M.Z. untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga nahdliyin, atau menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.
Pada 20 Januari 2002 K.H.
Zainudiin M.Z. bersama rekan-rekannya mendeklarasikan PPP Reformasi yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi dalam
Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh partai ini. Zainuddin MZ menjabat sebagai Ketua umum PBR sampai tahun 2006. . Ia pun terjun ke dunia politik.
Pada 2010, terlibat sebuah kontroversi Zainuddin MZ dimana dia dituduh oleh seorang gadis bernama Aida Saskia yang mengaku bahwa dirinya punya hubungan dekat dengan Zainuddin. Kasus ini kemudian berakhir dengan perdamaian
Akhir hayat
Zainuddin meninggal dunia pada 5 Juli 2011 bertepatan dengan 5
Sya'ban 1432 H dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pertamina. karena serangan jantung dan gula darah. Sehabis Shubuh Ia sarapan bersama keluarga di rumahnya Gandaria I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan lalu mendadak pingsan dan tak sadar.
KH Zainuddin MZ bin Tarmuzi meninggal di usia 59, dimakamkan di area Masjid Fajrul Islam. Lokasi masjid tak jauh dari kediaman almarhum.
Rujukan; WIKIPEDIA
ConversionConversion EmoticonEmoticon