Translate

Biografi Wong Fei Hung

Wong Fei Hung

Pendekar dan Tabib Pembela Kaum Tertindas

Wong Fei Hung adalah seorang Ahli Beladiri dan Ahli Kesehatan yang hidup pada zaman Dinansti Qing. Ia terlahir dari keluarga yang terkenal reputasinya di bidang seni beladiri Kung Fu.  Wong Fei Hung dikenal memiliki budi pekerti yang luhur suka membantu orang - orang lemah dan yang tertindas. Kisah hidupnya banyak diangkat kedalam novel dan film layar lebar salah satunya  film "Once Upon A Time in China" yang diperankan oleh Jet Lee.



Wong Fei Hung belajar ilmu beladiri sejak usia yang masih sangat muda, dalam ilmu beladiri dia dikenal sebagai ahli teknik bela diri Hung Gar dan melahirkan jurus "tendangan tanpa bayangan" yang sangat tersohor. Selain ilmu beladiri tangan kosong Wong Fei Hung juga mahir menggunakan berbagai macam senjata seperti tongkat atau toya

Sebagai seorang tabib, Wong mempraktekkan dan mengajarkan teknik pengobatan akupuntur di klinik Po Ci Lam, terletak di Foshan, Guangdong, China.Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.


Biografi  Wong Fei Hung
NamaWong Fei Hung atau Hwang Fei-hong
Tempat / tgl lahirFoshan, Guangdong, China 9 Juli 1847
PekerjaanAhli Beladiri, Ahli Kesehatan
JabatanGrand Master, Guru Besar
Kewarganegaraan China
IsteriLo, Ma, Sam dan Mok Kwai-lan
AnakWong Hon-lam, Wong Hon-sam, Wong Hon-syu, Wong Hon-hei
Teknik BeladiriHONG GAR
PengobatanAkupunktur
Wafat25 Maret 1924, Guangzhou, Guangdong, China pada usia 77 Tahun


Riwayat Wong Fei Hung

Wong Fei Hung lahir di Foshan, Guangdong, China 9 Juli 1847 pada masa pemerintahan Kaisar Daoguang di dinasti Qing. Ayahnya bernama Wong Kay Ying seorang tabib yang memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Kanton. Wong Kay Ying juga ahli beladiri wushu dan kungfu Tiongkok, menguasai ilmu wushu tingkat tinggi dan dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwangtung.

Wong Fei Hung berlatih beladiri sejak masa kecil dibawah bimbingan ayahnya dan guru-guru kung fu terbaik di China. Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Pada umur 13 tahun dia belajar jurus 'Tinju dan Ayunan Kawat Besi' dari Lam Fuk Sik, seorang murid dari pendekar yang berjuluk '3 Jembatan Besi' Leung Kwan (yang termasuk juga ke dalam 10 harimau kanton). Wong bertemu dengan Lam ketika sedang mengikuti pertunjukkan ilmu bela diri jalanan. Setelah berguru dengan Lam, Wong berguru kepada seorang pendekar yang bernama Sun Fai Tong. Sun inilah yang mengajarkan jurus yang kemudian dikenal sebagai jurus 'tendangan tanpa bayangan'.

Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Di tahun 1863, saat usianya baru menginjak 17 tahun, Wong sudah mendirikan perguruan silat sendiri di daerah Shuijiao. Dan pada tahun 1886, Wong mendirikan Po Ci Lam di Ren'an. 

Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus". Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata.

Menurut cerita, Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung bagaimana Wong Fei Hung seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekertinya, membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Selain merupakan guru bela-diri dan tabib terkenal, dia juga dikenal sebagai patriot bangsa yang cinta tanah air. Ia merupakan salah satu anggota dari "Ten Tigers of Guangdong" yang anti terhadap kolonialisasi bangsa Asing di China 

Wong Fei Hung memiliki banyak murid. Salah satunya yang paling terkenal dan paling berjasa mengembangkan kungfu Hung Gar ke seluruh dunia adalah Lam Sai Wing (Lin She Rong) yang sering dijuluki "Porky Lam" karena ia dulu berprofesi sebagai tukang daging.


Keluarga Wong Fei Hung

Semasa hidupnya Wong Fei Hung di ketahui menikah empat kali. Isteri pertama bernama bernama "Lo" atau "Law" mereka menikah pada tahun 1871. Lo meninggal karena sakit tiga bulan setelah pernikahan mereka.

Istri kedua Wong bernama "Ma", mereka menikah pada tahun 1896. Mereka dikaruniai dua anak perempuan bernama Wong Hon-lam dan Wong Hon-sam. Ma kemudian diketahui meninggal karena sakit.

Istri ketiga Wong bernama "Sam" atau "Sum" menikah pada tahun 1902 dan meninggal karena sakit. Dia melahirkan dua putra Wong bernama Wong Hon-syu dan Wong Hon-hei.

Wong Fei Hung kemudian bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mereka menikah pada tahun 1915, Mok Gwai Lan menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan juga turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan Wong Fei Hung. Mok Gwai Lan meninggal di Hong Kong pada 11 Maret 1982.

Anaknya, Wong Hawn-Sum juga mengikuti jejaknya. Ahli bela diri dan suka menolong orang. Hawn sum terlibat sebuah insiden perkelahian dengan mafia pada tahun 1890, Ia ditembak oleh gangster dan meninggal dalam insiden itu.


Akhir Hayat

Pada 24 Mei 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Wong meninggal karena sakit di Rumah Sakit Chengxi Fangbian di Guangdong. Ia dimakamkan di kaki gunung Baiyun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwangtung dan Kanton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin.


The Biography Info
rujukan : wikipedia

Previous
Next Post »